KONEKTOR AUDIO :
Seperti sudah diketahui bahwa semua peralatan Audio memiliki apa yang disebut dengan : Input dan Output atau tempat keluar masuknya Signal.
Gitar atau Keyboard mempunyai Jack Output yang merupakan suatu konektor 1/4 inch unbalanced ( TS - Tip Sleeve ) atau dikenal dengan jack instrument/phono jack.
Untuk mikrofon umumnya memakai apa yang disebut "Balanced XLR", pada peralatan konsumen audio umumnya memakai "RCA konektor" ( kabel yang terdiri dari dari dua kabel merah dan putih ).
Kemudian adalagi "Balanced 1/4 inch atau dikenal dengan sebutan "TRS" atau Tip Ring Sleeve yang umum dipakai untuk DAW dan terakhir ada yang disebut "Bantam konektor" yang berbentuk seperti TRS tapi lebih kecil dan ramping.
Ini umumnya dipakai sebagai kabel patching pada Mixer profesional.
Untuk saat ini kita hanya akan membahas yang paling umum saja, sesuai dengan program sekarang :
MASTER OUT :
Output ini terdiri dari dua channels kiri kanan dan merupakan Output ( keluaran ) Utama dan Terakhir dari sebuah Mixer atau DAW. Output ini selalu memiliki Fader yang umumnya berwarna merah.
Signal dari output ini jika anda memakai Mixer analog maka pasti akan dihubungkan ke input dari Master Recorder yang bisa berbentuk DAT, Pita 1/2 atau 1 inci dan kaset rekorder ataupun kadang bagi sebagian orang, ke semacam Mastering Prosesor seperti "TC Finalizer".
Sesuai namanya output ini berhubungan dengan Master dan konektor yang umum dipakai adalah XLR atau TRS.
MONITOR OUT :
Output ini sebenarnya sama dengan Master Out tetapi bisa dibuat untuk mengirim signal mix yang berbeda dengan Master Out, tergantung setting-an di Mixer anda.
Umumnya output ini dipakai untuk Monitor Speakers, jadi di-inputkan ke Power Amp dari Speaker System. Konektornya adalah TRS atau XLR.
DIGITAL OUT :
Bagi anda yang memakai peralatan Analog, output ini tidak ada.
Output ini menandakan suatu alat memiliki DA Converter ( Digital to Analog ), kadang pada alat Analog prosesor yang mahal dimana output terakhirnya di konversi ke digital.
Output ini dipergunakan untuk menghubungkan dua peralatan digital, misalnya dari DAW ke DAT atau ke effect processor dengan digital in.
Jenisnya ada macam macam antara lain yang umum adalah : Digital Coaxial - Digital Optical - AES EBU/Spdif (XLR digital) ataupun RBus dan Alesis Light Pipe.
PHONES OUT :
Output ini hampir semuanya terdiri dari TRS yang mengandung signal stereo yang sudah melewati potensio meter dan memakai Knob Rotary Pot berputar.
Ini sesuai namanya ditujukan untuk Headphone, kadang terdiri dari dua output untuk dua headphones.
Jika anda ingin memakai lebih dari dua maka harus dihubungkan dulu ke yang namanya Headphone Amp yang memiliki banyak outputs Headphones.
AUX OUTS :
Kadang disebut Auxiliary Sends, setiap Mixer atau DAW maupun Komputer Digital Audio Recording Program memiliki apa yang disebut Aux Sends, tetapi tidak semuanya memiliki Aux Outputs.
Sebagai contoh Soundcard Komputer kadang hanya memiliki 2 channels Master Out dan 2 Channels Aux Out.
Kadang ada yang tidak memilikinya sama sekali. Dalam rekaman, Aux Out sebanyak mungkin adalah yang ideal karena membuat peralatan tersebut jadi lebih fleksibel kegunaannya.
Pada peralatan Digital, out extra berarti harga yang extra juga.
Memiliki Aux Sends tidak selalu berarti memiliki Aux Outs, misalnya pada Program Komputer yang memiliki 8 Aux sends tapi hanya memiliki 1 stereo out channel dan 1 Stereo Aux Out.
Pada Mixer Analog, setiap Aux sends memiliki Patch Point ( Insert Point ) pada Patch Bay yang berfungsi sebagai Output untuk dikirim ke alat prosesor diluar dari Mixer itu sendiri.
Pada DAW seperti Roland VS2480 memiliki 8 outputs yang bisa di assigned ( Tugaskan ) untuk mengambil signal dari mana saja tergantung Digital Patch yang di set, misalnya mengambil signal dari Aux Sends.
Tradisionilnya Aux sends dipakai untuk mengirim signal ke suatu Effect processor.
Dalam kasus Digital, hal ini dilakukan secara internal tanpa mengeluarkan signal tersebut dari dalam alat karena semua effect prosesor memang berupa Plug-In.
Tetapi karena desain dari semua Komputer Audio maupun DAW adalah mengikuti desain Signal Flow dari Mixer Analog maka harus terjadi Patching secara Digital dan Virtual didalam program itu sendiri.
Dalam kasus Analog, signal dari Aux send itu diambil outputnya di Patch Bay untuk kemudian dikirim ke input dari prosesor diluar Mixer yang input outputnya juga sudah dihubungkan ke Patch Bay, ini yang dikenal dengan nama "Patching".
Banyak sekali kegunaan dari Aux Outs ini ditangan seorang Engineer yang kreatif.
AUX RETURNS :
Setiap ada Out pasti ada In, setiap ada Send pasti ada Return.
Artinya adalah tempat menerima kembali signal yang sudah dikirim lewat Aux Send tadi.
Ini juga bisa berarti Extra Input pada sebuah Mixer Analog dimana dimasukkan signal yang berasal dari Output sebuah atau lebih dari satu Prosesor Audio External, ataupun output dari CD Player atau Cassette.
Aux Return ini hanya memiliki satu Rotary Pot saja tidak lebih dari itu. Pada kasus DAW atau Komputer, Aux Return ini sama sekali tidak berarti Extra Input.
Hanya berarti extra track tempat kembalinya signal yang sudah dikirim lewat Aux send ke internal effect prosesor, karena pada peralatan Digital semua Patching dilakukan lewat Software.
Tetapi Aux Return pada DAW ini tidak bisa dipakai untuk merekam Track instrument seperti biasa. Sebenarnya ini hanyalah Output Virtual dari Internal Effect Cards saja, tapi sekali lagi karena desain yang meniru Analog maka disebutlah ini sebagai Aux Returns alias Effect Returns.
INSERT In/Out :
Kalau Aux send return itu lebih diperuntukkan bagi keseluruhan Master Module maka untuk setiap individu channels di Mixer terdapat juga fasilitas semacam itu yang diperuntukkan bagi keperluan Patching Signal dari setiap individual channels itu.
Ini disebut dengan Insertion point : Insert send and return atau Insert In and Out.
Sekedar mengingatkan bahwa semua fasilitas patching ini tidak diatur dengan hukum yang terlarang, anda bebas melakukan patching se-kreatif mungkin dari Master ke Channels atau sebaliknya.
Hanya saja otak anda harus mengikuti Jalur Signal ( Signal Route ) yang anda lakukan dikepala dan di Patching point agar terhindar dari hal memalukan seperti : Feedback Howling !!
FEEDBACK :
Adalah kasus dimana anda nge-patch suatu output point yang ternyata balik ke input point dari channel itu juga setelah melewati beberapa inserts. Kiriman bolak balik terus menerus itu akan menghasilkan signal yang terus menumpuk hingga bisa merusakkan perlatan jika tidak termonitor di speaker.
Jika termonitor maka anda akan mendengarkan suara yang disebut Feedback atau Howling seperti serigala melolong !!
KONEKTOR BALANCED DAN UNBALANCED
Jika berurusan dengan berbagai konektor seperti yang sudah disebutkan itu, hal yang penting disadari adalah : Impedansi dan Balance.
Konsep ini sangat penting diketahui agar dapat merekam instrument dengan level yang maksimal.
IMPEDANCE :
Juga dikenal dengan nama Tahanan atau Hambatan yang terdapat pada alat elektronik.
Semua alat elektronik maupun kabel memiliki friksi alami yang menghambat aliran fluktuasi listrik didalamnya.
Impedansi yang rendah membuat aliran fluktuasi listrik jadi lebih kuat begitu juga sebaliknya.
Impedansi antara berbagai macam peralatan elektronik didalam studio harus selalu sama dan disamakan.
Mengirim signal yang rendah Impedansi ke input dari suatu alat yang tinggi Impedansi akan mengakibatkan problem karena terlalu banyak fluktuasi listrik terkirim.
Suatu input yang dikhususkan untuk Mikrofon akan berbeda impedansinya dengan input khusus untuk Line Level Signal.
Untuk menghubungkan keduanya dibutuhkan "Matching Transformer" alias D.I (Direct Input) Box.
Biasanya keseluruhan input pada sebuah Mixer Profesional adalah Low Impendance (kecuali pada Insert Point), jadi kebutuhan adanya DI Box sangat diperlukan pada studio yang memakai Mixer Profesional.
Pada kasus DAW atau Komputer Interface, biasanya bervariasi antara jumlah input Mic (Low Impedance) dan Line (High Impedance).
Impedansi ukurannya adalah : Ohms
1000 Ohms atau lebih dikategorikan sebagai Impedansi Tinggi
600 Ohms atau kurang disebut Impedansi rendah.
BALANCED DAN UNBALANCED :
Umumnya semua Input dan Output dari peralatan Audio ada yang Balanced (Pofesional) ataupun Unbalanced (Semi Pro).
Perbedaannya yaitu Balanced memakai kabel ekstra ke-tiga yang berfungsi melindungi panjang kabel dari noise, sementara Unbalanced hanya memakai kabel isi dua.
Memakai kabel unbalanced untuk sebuah alat yang balanced akan mengakibatkan gampang terjadi noise, terutama jika panjang kabel lebih dari 7 meter.
Pertimbangan untuk selalu memakai kabel yang sesuai dengan peralatan, hanyalah masalah Noise yang bisa terjadi karena adanya induksi sepanjang jalur kabel.
Disamping itu, mengapa memakai kabel isi tiga kalau hanya isi dua yang diperlukan ? Sementara harganya lebih mahal.
Ada baiknya diketahui bahwa Balanced Unbalanced biasanya berhubungan dengan Impedansi, seperti Kabel XLR selalu pasti Balanced tetapi kabel TRS kadang ada yang balanced kadang ada yang tidak dan kadang ada yang Low Impedance kadang ada yang High Impedance.
Ini semua penting disadari dan untuk memeriksa impedansi dari suatu alat dapat dibaca tulisan pada alat itu sendiri atau pada buku manual.
Tapi yang lebih penting lagi adalah posisi kabel saat di solder, jangan ada yang terbalik balik antara beberapa kabel, posisi Hot, Cold dan Ground-nya.
mas mau tanya? fungsi dari kabel s/pdif optik pada efek gitar itu untuk apa ya? apa bisa buat merubah efek jadi soundcard?
BalasHapusSaya mau tanya kenapa ya Roland VS2480CD yg saya tiba tiba sinyal input dan output nya nggak keluar, jadinya nggak keluar suara di speaker atau Headphone. Kira2x apa masalahnya siapa tahu bisa bantu dan pernah ada pengalaman untuk masalah yg sama di VA2480 nya...thx.
BalasHapus