gitar, elektronika, catur, religi dan matematika, politik, seni budaya, dan semua yang ada didunia ini

Kamis, 15 Maret 2012

Basic Recording 1 (copy Andrietidie)

Basic Recording Engineering 1

Dunia rekaman saat ini mengalami perubahan yang sangat cepat setiap tahun-nya, khususnya di bidang Digital Audio. Peralatan dengan kemampuan teknologi tinggi dan harga yang makin terjangkau membanjiri pasar, membuat lebih banyak individu memiliki peralatan terbaru dengan kemampuan yang sangat menarik. Kombinasi harga yang terjangkau dengan kemampuan teknologi yang canggih membuat banyak individu  mempergunakan peralatan rekaman yang canggih untuk pertama kalinya.
Sebagian lagi adalah mereka yang berangkat dari dunia MIDI Sequencing yang sama sekali berbeda dengan dunia Digital Audio. Individu seperti mereka membutuhkan pengetahuan dasar dasar rekaman untuk dapat mengambil sebanyak mungkin manfaat dari peralatan tersebut.
Melihat Konsep Desain dari hampir semua peralatan Digital Audio Recorder, yang Dedicated seperti DAW maupun yang berbasis Komputer. Semuanya hanya meniru apa yang terjadi di dunia Analog Recording, sampai kepada Graphic User Interface-(GUI) nya yang bergambar seperti Mixing Board lengkap dengan kabel patch-nya segala. Maka seharusnya para Individu ini mulai memahami cara kerja Analog Recording sejak awal supaya dapat betul betul memahami arah konsep desain serta cara cara efektif dalam pemakaian peralatan Digital jaman sekarang. Sekalian dapat memiliki pendengaran yang sudah terlatih dan memiliki tradisi serta wawasan dan referensi yang jauh kebelakang.

Rekaman Multi Track

Proses rekaman itu pada intinya semua sama, apakah dilakukan dengan hanya sebuah cassette recorder, computer ataupun Studer Tape Machine maupun ProTools HD III Accel.
Tujuannya tetap adalah merekam sumber suara untuk dijadikan Stereo Mixed Tape. Mixed Tape ini wujudnya bisa bermacam macam, bisa berbentuk CD Master, DAT atau Pita 1/2 Inch ataupun 1 inch yang kemudian akan melewati proses Mastering sehingga menjadi Master Tape yang akan dikirim ke Pabrik Reproduksi CD atau Cassette.

Multi Tracking : Merekam Multi Track adalah proses rekaman beberapa instrument serta vokal sebelah menyebelah sehingga saat di play back ( mainkan ) kedengaran sinkron satu sama lainnya.
Ini dimungkinkan karena peralatan rekaman yang dipakai memiliki banyak track untuk merekam alat musik yang berbeda beda pada masing masing track tersebut.

-Mixing : Proses merekam seluruh track track yang ada didalam Multi Tracks tersebut sambil melakukan setting balance volume, EQ, pemakaian Effect dan lain lain kedalam sebuah Stereo Tracks (Master Recorder). Untuk kemudian di Mastering dan di Repro.

-Mastering : Proses meratakan dan memperbaiki suara dari keseluruhan lagu lagu yang ada pada Stereo Mixed Tape, menyusun urutan lagu lagu serta mengisi jeda waktu antara masing masing lagu.
Hasil ini disebut Master Tape yang kemudian dipakai untuk Reproduksi kedalam format konsumen seperti CD atau Cassette.


Basic Track : Kebiasaan umum di Indonesia, khususnya pada session rekaman profesional ada macam macam cara untuk memulai rekaman suatu lagu.
Proses rekaman paling awal ini disebut Basic Track.

Cara yang umum antara lain :

Sistem Dubbing Metronome : Ini umumnya dilakukan oleh Band Band session profesional.
Paling pertama adalah mengukur Tempo Metronome (BPM - Beats per Minute) dan nada dasar dari lagu yang segera akan di rekam itu. Caranya yaitu Vocalist menyanyikan lagu itu di-iringi hanya dengan Gitar ataupun Piano serta Metronome yang berbunyi di latar belakang tanpa direkam dulu.

Setelah semua tempo dan kunci dasar lagu sudah disetujui dan pas rasanya, maka pertama tama akan dibuat dulu Click Track yang berisi bunyi Tik-Tok dengan tempo yang sudah disetujui itu.
Kira kira panjangnya melebihkan sedikit durasi lagu, misalnya 6 menit.

Setelah itu Gitar Rhythm atau Piano Comping (Piano nge-rhythm disebut Comping) akan mengiringi si-Vocalis untuk menyanyikan lagu itu sesuai dengan tempo metronome, ini disebut Guide Track. Tetapi jangan lupa akan seluruh struktur dari aransemen lagu itu, mulai dari Count Off, hitungan aba aba atau tell istilah para Pro di Indonesia.
Sampai kepada Intro lagu yang terdiri dari berapa bar (Birama) kemudian Interlude sampai Coda, harus sesuai jumlah barnya dengan aransemen yang sudah direncanakan.
Hal ini penting sekali, supaya tidak terjadi pengulangan merekam Guide Track karena Guide-nya salah misalnya ada birama yang kurang.

Proses pembuatan Guide Track ini sangat mempengaruhi keseluruhan mood aransemen nantinya, jadi harus dilakukan dengan bersungguh sungguh.
Tujuannya adalah menuntun pemain yang akan direkam nanti secara betulan dan pada akhirnya Guide Track tersebut akan dihapus.

Biasanya setelah Guide Vocal dan Rhythm maka langsung akan direkam Track Drum yang sungguhan, pemain Drum akan bermain hanya berdasarkan Guide Track tadi itu.
Setelah beberapa take (sekali rekaman disebut "Take") dan setelah beberapa sambungan (Punch-In and Out) maka Drum Track dianggap cukup solid.

Waktunya untuk beralih kepada sang pemain Bass yang akan mendengarkan hasil rekaman Drum tadi beserta Guide Tracknya sambil memainkan bagiannya yang sukur sukur sudah dapat dikuasai dengan baik.
Jika pemain kurang menguasai lagu maka akan terjadi banyak pengulangan dan itu sangat memakan waktu studio.

Setelah itu menyusul rekaman gitar rhythm yang sebenarnya tapi sebelumnya track gitar rhythm guide tadi itu dihapus dulu supaya tidak mengganggu konsentrasi pemain.
Begitu seterusnya sampai kepada Vocal utama dan kemudian Backing Vocal lalu perbaikan sedikit sedikit pada pengisian fill fill musik dan seterusnya Lagu itu sudah siap untuk di Mix.

Sistem MIDI :

Ini dilakukan kebanyakan oleh Aranjer yang memakai Keyboard dan Sequencer.
Proses pertama adalah nge-stripe ( merekam ) Sync Tone kalau anda bekerja secara Analog, biasanya direkam di track 23 menghindari pinggiran pita yang gampang terkikis di track 24 yang nantinya akan meng-gagalkan sinkronisasi.

Caranya yaitu Engineer mengambil output Sync dari Sequencer pemain Keyboard yang sudah berisi Aransemen lagu yang akan direkam itu kemudian me-routing signal itu lewat PreAmp langsung ke Pita menghindari Mixingboard agar signal itu murni tanpa gangguan noise.

Sangat penting adalah Sequencer saat itu sudah di set dengan tempo yang sudah direncanakan, setelah Sync Tone direkam maka Engineer nge-route lagi signal dari Track 23 tersebut kembali ke Sequencer Sync Input.

Jika Sequencer tersebut sudah dirubah Sync Clock-nya ke eksternal maka proses Loading dari lagu tersebut sudah dapat dilakukan berulang ulang hingga semua aransemen sudah berpindah ke Track Pita.
Setelah itu barulah Guide Vocal direkam dan Dubbing Gitar atau Bass sungguhan dilakukan.

Jika anda merekam dengan DAW ( Digital Audio Workstation ) ataupun Komputer maka semua proses ini tidak perlu anda lakukan.
Cukup nge-set parameter sinkronisasi didalam alat Digital Recording anda untuk mengirim dan menerima signal sinkronisasi yang biasanya memakai kabel MIDI dengan jenis signal MidiClock, MTC (Midi Time Clock) ataupun MMC (Midi Machine Control).

Harus anda sadari bahwa kedua alat yang akan di sinkron tersebut harus sedang berbicara dalam bahasa yang sama.
Masalah Sinkronisasi antara berbagai alat yang berbeda akan dibahas pada Module yang lain.

Sistem Live :

Ini biasanya dilakukan oleh Band Band pemula yang takut bermain dengan Metronome sehingga mereka berkata : "The Hell with metronome !" dan bermain langsung seakan akan berada di panggung.
Metode begini bagi mereka mereka yang belum punya internal tempo yang solid, akan menghasilkan rekaman yang tidak solid juga alias tempo naik turun.

Tetapi bagi Band Band kelas Dunia seperti Rolling Stones, Gun N' Roses, ini adalah cara satu satunya dalam membuat rekaman bagi mereka.
Tapi jangan lupa bahwa mereka ini sudah sangat solid dengan internal temponya masing masing.
Masih banyak lagi cara kerja untuk basic track bagi setiap orang yang mungkin berbeda beda, seperti misalnya memakai sebuah drum loop dari Sampler sebagai metronome agar mendapatkan mood.

Tidak ada aturan didalam dunia rekaman, anda bebas melakukan apa yang anda pikir benar dan belajar dari kesalahan.

Kesalahan Fatal di Basic Track :

Lupa memberikan Count Off sebelum Guide Track direkam - Lupa meng-insert 2 bar kosong diawal sequence sehingga sequence langsung main tanpa aba aba - Lupa merekam patokan tempo pada lagu yang ditengahnya terdapat Stop Time (Drum berhenti), etc.
Ini semua mengakibatkan pengulangan rekam alias kerja dua kali dan buat seorang Engineer Pro, hal ini seharusnya jangan sampai terjadi karena sangat Amatiran.

Count Off :

Cara melakukan Count Off yang benar.
Kebanyakan Band atau Musisi pemula di Indonesia tidak tahu caranya menghitung Count Off, umumnya mereka hanya menghitung : Tu Wa Ga Pat ! atau yang paling parah adalah yang menghitung : Tu Wa Ga !

Hal seperti ini merupakan suatu hiburan bagi Engineer Pro yang seakan akan sedang menonton suatu Lawakan Srimulat.
Dimana seorang memberikan aba aba dan yang lainnya selalu terlambat masuk.

Menghitung Count Off itu harusnya sudah mempersiapkan tempo lagu yang akan masuk sehingga musisi secara insting sudah akan mengetahui tempo lagu yang akan dimainkan tersebut.

Caranya yaitu menghitung sebanyak dua birama dengan bantuan gerakan/goyangan tubuh yang berirama, pertama dengan tempo setengah dan selanjutnya dengan tempo seperdelapan. Seperti : Tu.. / Wa... /   Tu Wa Ga Pat.

Mixdown Multi Track : Pengenalan

Proses Mixdown intinya adalah memadukan semua track track yang ada didalam Multi Track kedalam dua Channels Stereo ( Mix Tape ) yang nantinya akan menjadi Master rekaman anda untuk selanjutnya di Mastering ( Master Tape ) dan kemudian di Reproduksi dalam jumlah banyak.

Tradisionilnya, Multi Track Recorder itu terhubung dengan sebuah Mixer yang juga terdiri dari banyak channels sehingga setiap track itu mendapatkan channel masing masing.
Supaya setiap Track yang sudah berada dalam channelnya masing masing itu dapat di proses sendiri sendiri.
Kemudian seluruh channels ini digabungkan pada Master Out L/R (Kiri Kanan) dari Mixer untuk kemudian di-input kan kedalam Stereo Master Recorder dalam bentuk signal stereo.

Pada saat setiap channel tersebut dapat dilakukan penataan level volume masing masing track serta menata Frekuensi dengan EQ (Equalizer), menambahkan beberapa effects seperti Reverb, Delay (Echo) ataupun Chorus dan lain sebagainya.
Tujuannya agar seluruh track kedengarannya harmonis tanpa ada sebuah instrument yang menonjol sendiri ataupun terlalu pelan sehingga kurang kedengaran.

Saat ini seluruh peralatan yang disebut diatas itu umumnya berada didalam hanya satu alat seperti : DAW (Stand Alone Digital Audio Workstation) atau Komputer dengan Effect Plug-In.
Sekaligus menjadi Master Recorder juga yang mencetak CD Master dan menyimpan-nya kedalam Hard Disk.

Tapi yang paling penting adalah seluruh instrument bisa direkam dan di proses kemudian di Mix kedalam sebuah media untuk selanjutnya bisa didengar oleh Audiens.

Selanjutnya detail dari proses Mixdown ini akan diterangkan dengan lebih mendalam pada artikel selanjutnya.  Check in sering sering untuk membaca Up Date.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar