gitar, elektronika, catur, religi dan matematika, politik, seni budaya, dan semua yang ada didunia ini

Rabu, 09 Januari 2019

INDUKTOR
  1. Pengertian Induktor
in1.jpg
Induktor merupakan komponen Elektronika Pasif yang sering ditemukan dalam Rangkaian Elektronika, terutama pada rangkaian yang berkaitan dengan Frekuensi Radio. Induktor atau dikenal juga dengan Coil adalah Komponen Elektronika Pasif yang terdiri dari susunan lilitan Kawat yang membentuk sebuah Kumparan. Pada dasarnya, Induktor dapat menimbulkan Medan Magnet jika dialiri oleh Arus Listrik. Medan Magnet yang ditimbulkan tersebut dapat menyimpan energi dalam waktu yang relatif singkat. Dasar dari sebuah Induktor adalah berdasarkan Hukum Induksi Faraday.
Kemampuan Induktor atau Coil dalam menyimpan Energi Magnet disebut dengan Induktansi yang satuan unitnya adalah Henry (H). Satuan Henry pada umumnya terlalu besar untuk Komponen Induktor yang terdapat di Rangkaian Elektronika. Oleh Karena itu, Satuan-satuan yang merupakan turunan dari Henry digunakan untuk menyatakan kemampuan induktansi sebuah Induktor atau Coil. Satuan-satuan turunan dari Henry tersebut diantaranya adalah milihenry (mH) dan microhenry (µH). Simbol yang digunakan untuk melambangkan Induktor dalam Rangkaian Elektronika adalah huruf “L”.
A. Simbol-simbol Induktor
in2.jpg
Nilai Induktansi sebuah Induktor (Coil) tergantung pada 4 faktor, diantaranya adalah :
  • Jumlah Lilitan, semakin banyak lilitannya semakin tinggi Induktasinya
  • Diameter Induktor, Semakin besar diameternya semakin tinggi pula induktansinya
  • Permeabilitas Inti, yaitu bahan Inti yang digunakan seperti Udara, Besi ataupun Ferit.
  • Ukuran Panjang Induktor, semakin pendek inductor (Koil) tersebut semakin tinggi induktansinya.
B. Jenis-jenis Induktor
Berdasarkan bentuk dan bahan inti-nya, Induktor dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah :
  • Air Core Inductor– Menggunakan Udara sebagai Intinya
gg.jpg
  • Iron Core Inductor– Menggunakan bahan Besi sebagai Intinya
ggh.jpg
  • Ferrite Core Inductor– Menggunakan bahan Ferit sebagai Intinya
gge
  • Torroidal Core Inductor– Menggunakan Inti yang berbentuk O Ring (bentuk Donat)
  • Laminated Core Induction– Menggunakan Inti yang terdiri dari beberapa lapis lempengan logam yang ditempelkan secara paralel. Masing-masing lempengan logam diberikan Isolator.
  • Variable Inductor– Induktor yang nilai induktansinya dapat diatur sesuai dengan keinginan. Inti dari Variable Inductor pada umumnya terbuat dari bahan Ferit yang dapat diputar-putar.

  1. Cara Mencari Nilai Induktor
A. Rangkaian Seri
in3.jpg
Rumus : Lt = L1 + L2
B. Rangakaian Paralel
in4.png
Rumus :INDUKTOR PARALEL RUMUS
3. Fungsi Induktor
Fungsi-fungsi Induktor atau Coil diantaranya adalah dapat menyimpan arus listrik dalam medan magnet, menapis (Filter) Frekuensi tertentu, menahan arus bolak-balik (AC), meneruskan arus searah (DC) dan pembangkit getaran serta melipat gandakan tegangan.
Berdasarkan Fungsi diatas, Induktoratau Coil ini pada umumnya diaplikasikan :
  • Sebagai Filter dalam Rangkaian yang berkaitan dengan Frekuensi
  • Transformator (Transformer)
  • Motor Listrik
  • Solenoid
  • Relay
  • Speaker
  • Microphone
Induktor sering disebut juga dengan Coil (Koil), Choke ataupun Reaktor
4. Cara Mengukur Induktor
Gulungan atau coil atau winding adalah komponen elektronika yang dirancang khusus untuk menghasilkan induksi magnet. Jika gulungan kawat dialiri arus, pada hubungan tersebut akan dihasilkan induksi magnet.
Dalam teknik elektronika, gulungan atau coil ini diterapkan didalam pembuatan transformator dalam bentuk gulugan primer(P) dan sekunder(S), namun ada juga yang dibuat terpisah untuk keperluan khusus.
Kondisi sebuah gulungan, apakah masih baik atau tidak dapat dibuktikan dengan cara mengukurnya dengan multimeter. Hal yang perlu diingat ketika menggunakan multimeter adalah:
  1. Kedua kabel penyidik(probes) dapat diletakan secara sembarang pada terminal yang terdapat pada gulungan.
  2. Saklar jangkauan ukur pada posisi Ω, batas ukur(range) pada posisi x1, x10 atau kΩ, sesuai kebutuhan.
  • Apabila jarum tidak bergerak maka inductor bagus.
  • Apabila jarum bergerak maka inductor putus
  • Bila jarum tidak bergerak jauh berarti inductor kemungkinan bocor untuk lebih akurat pengujian bocor atau hubungan singkat antar kawat emailnya atau antar gukungan hanya dapat dilihat dengan osiloskop dengan bantuan menginjeksikan isyarat bentuk blok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar