gitar, elektronika, catur, religi dan matematika, politik, seni budaya, dan semua yang ada didunia ini

Rabu, 09 Januari 2019

Dioda

Jenis-jenis Dioda Lengkap Beserta Fungsi dan Cara Kerjanya

Jenis-jenis Dioda – Jika Anda melihat perangkat elektronik pada zaman dahulu, tentulah Anda mendapati bahwa semua peralatan tersebut berukuran sangat besar. Dikarenakan pada saat itu belum ditemukan komponen elektronik dengan ukuran yang lebih kecil dan canggih seperti sekarang ini.
Perubahan besar dalam industri elekronik terjadi pada tahun 1940-an, dimana pada saat itu baru saja ditemukan komponen transistor. Disitulah awal mula kemajuan sistem elektronik yang komplek berasal, dengan semakin mengecilnya ukuran komponen elektronika yang masih terus mengecil hingga saat ini.
Salah satu komponen elektronik yang membawa dampak besar pada perubahan ini adalah dioda. Sebuah komponen semikonduktor yang dibuat berkat berkembangnya kemampuan manusia dalam ilmu rekayasa material. Melalui artikel ini, InformaZone.com akan sedikit berbagi megenai jenis-jenis dioda agar pembaca sekalian lebih memahami apa itu dioda dan apa saja kegunaanya. Selamat membaca ðŸ™‚

Jenis-jenis Dioda dan Pengertiannya

jenis jenis dioda simbol
informazone.com
Perkembangan teknologi pada era modern ini telah mebawa pengaruh besar terhadap kemajuan dalam proses pembuatan dioda. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya dioda yang memiliki bentuk dan ukuran yang bermacam-macam. Setiap dioda tersebut memiliki fungsinya masing-masing di dalam sistem elektronik.
Sebelum lebih jauh membahas macam-macam dioda, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu yang dimaksud dengan dioda dan bagaimana cara kerjanya.
Dioda adalah sebuah komponen elektronika semikonduktor yang terdiri dari 1 buah junction atau persambungan P-N, atau juga sering disebut sebagai komponen yang terdiri dari 2 lapisan semikonduktor P (positif) dan N (negatif). Dioda memiliki fungsi untuk menghantarkan arus listrik pada saat bias maju (forward bias) dan menghambat arus listrik pada saat bias balik (reverse bias).
Bias maju atau forward bias terjadi ketika Anoda dioda diberi tegangan positif dan Katoda dioda diberi tegangan negatif. Sebaliknya, jika Anoda dibei tegangan negatif dan katoda diberi tegangan positif, maka akan terjadi bias yang dinamakan bias balik atau reverse bias.

1. Dioda Biasa

simbol dan bentuk dioda
informazone.com
Dioda ini adalah yang paling sering kita jumpai diberbagi perangkat elektronik. Simbol dan bentuk dioda dapat Anda lihat pada gambar di atas. Bentuk simbolnya menujukkan karakteristik dioda itu sendiri. Gamabr segitiga pada simbol menunjukkan arah aliran arus listrik dan garis lurus menujukkan bahwa arus listrik dari arah yang berlawanan tidak bisa melewati dioda.
Dioda mempunyai dua terminal, yaitu terminal positif yang disebut anoda dan terminal negatif yang disebut katoda. Pada komponen dioda terdapat sebuah garis yang dibuat agar sesuai dengan simbol dioda dan membantu mengetahui posisi terminal anoda dan katoda. Karena jika posisi kaki dioda terbalik maka piranti elektronik tidak bisa menyala.

a. Sebagai Saklar

Dioda dapat digunakan sebagi saklar, dengan cara mengatur bentuk tegangan luar yang diberikan pada kedua terminal dioda. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa saat forward bias dioda akan mengalirkan arus listrik dan saat reverse biasdioda akan memutus aliran listrik. Dimana cara kerja dioda ini mirip dengan fungsi saklar pada umumnya. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut.
karakteristik dioda sebagai saklar
madelektro.blogspot.com
Pada gambar diatas secara berurutan adalah (a) simbol dioda, (b) karakteristik dioda, (c) karakteristik dioda ideal jika difungsikan sebagai saklar. Sebagaimana yang dapat dilihat pada gambar (c) nilai iD (arus dioda) bernilai ≠ nol (ON) jika tegangan anoda lebih positif daripada tegangan katoda. Sedangkan iD akan bernilai 0 (OFF) jika tegangan katoda lebih negatif daripada tegangan tegangan katoda.

b. Sebagai Rectifier (Penyearah)

dioda penyearah satu gelombang penuh
boelectronic.com
Selain sebagai switch atau saklar dioda juga memiliki fungsi utama sebagai penyearah arus listrik. Seperti yang telah dijelaskan diatas, jika ada arus yang melewati kutub dengan arah yang salah akan distop sehingga tidak bisa lewat. Karena karakteristik yang unik inilah sehingga dioda dapat dipakai mengubah arus bolak balik (AC) menjadi arus satu arah (DC).
Untuk menyearahkan arus AC menjadi DC secara penuh satu gelaombang maka dibutuhkan 4 buah dioda jika menggunakan transformator non-CT (center tap). Bentuk rangkaian elektronik penyearah satu gelombang penuh (full wave rectifier) dapat Anda lihat pada gambar di atas.

2. Dioda Bridge

Dioda bridge sebenarnya fungsinya tidak jauh berbeda dengan dioda lainnya. Hanya saja dioda ini memiliki kelebihan dalam kemudahan pemakaiaanya. Jika kita ingin membuat penyearah satu gelaombang penuh dibutuhkan 4 buah dioda, maka dengan dioda jauh lebih mudah karena hanya dibutuhkan 1 buah dioda bridge saja.
Hal ini bisa dilakukan karena di dalam dioda bridge sudah berisi 4 buah dioda yang berguna untuk mengubah arus bolak balik (AC) menjadi arus searah (DC). Cara kerjanya pun sama seperti rangkaian full wave rectifier dengan 4 dioda. Hanya saja pemasangannya lebih mudah karena sudah tertata rapi, sehingga tidak perlu mengatur susunan dioda satu-persatu.
Bentuk dioda bridge sangat bervariasi mulai dari berbentuk bulat, tipis seperti sisir, dan berbentuk kotak seperti meja. Pada setiap dioda bridge terdapat 4 buah terminal yaitu 2 terminal sebagi input sumber listrik AC dan 2 terminal output DC dengan polaritas positif dan negatif. Untuk lebih jelasnya dapat Anda lihat pada gambar di atas.

3. Dioda Zener

dioda zener dan simbol
informazone.com
Dioda zener adalah salah satu jenis dioda yang dibuat dengan cara tertentu sebhingga bisa bekerja pada rangkaian reverse bias. Karakteristik pada rangkaian bias balik berbeda dengan dioda biasa, namun pada rangkaian bias maju karakteristik dan fungsinya sama seperti dioda biasa.
Dioda zener mampu mengalirkan arus listrik yang arahnya berlawan dengan syarat tengangan yang diberikan harus melampaui batas tegangan rusak (breakdown voltage) dioda. Pada umumnya dioda zener dipasang secara terbalik sesuai prinsip reverse bias dan berfungsi sebagai voltage regulator atau pengatur tegangan.
Sebagai contoh, jika kita memasang dioda zener dengan tegangan 2,8 V pada rangkaian dengan sumber tegangan sebesar 24 V maka ketika melewati dioda zener yang dipasang secara bias balik tegangannya akan turun. Nilai tegangan akan terus sama seperti nilai tegangan dioda.

4. Light Emitting Diode (LED)

simbol LED
clipartbest.com
Light Emitting Diode LEd
scania.com
Light emitting diode adalah dioda sambungan sambungan semikonduktor P-N yang jika dipasang secara forward bias maka akan mengeluarkan cahaya tampak. Simbol dan bentuk dioda bisa Anda lihat pada gambar di atas. Simbol LED bentuk hampir sama dengan simboldioda normal, hanya saja terdapat 2 panah sebagai simbol bahwa LED mengemisikan cahaya.
Jika LED dipasang secara reverse bias maka komponen tersebut tidak akan mengeluarkan cahaya. Penggunaan LED secara reverse bias akan menyebabkan LED menjdi cepat rusak. LED biasa digunakan sebagai indikator pada rangkaian elektronik.

5. Photo Diode (PD)

simbol photo diode
wikimedia.org
Photo Diode
conrad.com
Photo diode merupakan dioda sambungan P-N yang jika dikenai cahaya maka tahanan baliknya akan berubah menjadi lebih kecil sehingga arus listrik bisa melewatinya. Dalam keadaan gelap atau tidak ada cahaya nilai tahanan baliknya sangat besar sehingga tidak menghantarkan arus listrik.
Bentuk simbol PD hampir sama dengan bentuk simbol LED, hanya saja arah panahnya terbalik. Hal tersebut menunjukkan sifat PD yang jika dikenai cahaya maka akan mampu menghantarkan arus listrik. Dalam rangkaian elektronik dioda ini haruslah dipasang secara reverse bias.

6. Dioda Varactor

Dioda Varactor
aliexpress.com
Dioda varactor adalah dioda semikonduktor dengan sambungan P-N yang dirancang khusus sehingga mempunyai sifat kapasitansi ketika dipasang pada rangkaian sesuai prinsip reverse bias. Dioda varactor juga biasa disebt sebgai dioda variabel kapasitansi (variable capacitance diode) atau varicap diode. Dioda jenis ini biasa digunakan pada rangkaian elektronik seperti pada ponsel, radio, dan televisi.
Bentuk simbol dioda varactor berbentuk seperti gabungan antara simbol dioda dan kapasitor. Hal tersebut sesuai dengan fungsi dioda varactor. Dalam memilih dioda varikap perlu diperhatikan beberapa spesifikasi yaitu minimum voltage break down(V), power dissipation (mW), nilai kapasitansi dioda (pF), dan maximum peak current(A).

7. Dioda Tunnel

Dioda Tunnel
hackaday.com
Dioda tunnel adalah jenis dioda semikonduktor dengan sambungan P-N yang diancang khusus sehingga mempu membentuk daerah deplesi menjadi sangat sempit. Hal tersebut bisa terjadi karena dioda tunnel diberi pengotor berat 1000 kali lebih banyak dibandingkan dioda pada umumnya.
karakteristik dioda tunnel
informazone.com
Sperti yang Anda lihat pada gambar karaktristik jenis dioda di atas, bahwa ketika diberi tegangan bias maju dengan nilai yang kecil arusnya semakin meningkat bersamaan dengan bertambahnya nilai tegangan. Akan tetapi ketika terus meningkat hingga mencapai nilai Vp (tegangan puncak) arusnya akan berubah menjadi menurun hingga titik Iv (arus lembah). Jika tegangan terus ditambah lagi maka arus dioda akan terus meningkat lagi.

IC

B.  IC DIGITAL



                    
                     IC DIGITAL terdiri atas 15 jenis antara lain adalah  :
  1. IC 7489
               Merupakan IC random accses memory ( RAM ) 64 bit, karakteristiknya adalah sebagai berikut   :
  • Tegangan catu daya maksimum  7  VOLT
  • Tegangan input maksimum 5,5 VOLT
  • Tegangan output maksimum 5,5  VOLT
  • Tegangan logic "1" minimum  2  VOLT
  • Tegangan logic "0" minimum  0'8  VOLT
  • Arus masukkan  80 mA
  • Total dispasi daya  400 mA
  • Kemasan PDIP  16
                   IC 7489 biasa di gunakan pada rangkaian digital sebagai penyimpan memori 16 word  x  4 bit data.

 2.  IC 74150

                
               Merupakan IC multiplexer data 8 input yang telah di  lengkapi dengan sistem konversi paralel ke serial, karakteristiknya adalah sebagai berikut   :

  • 8 input data multiplexer
  • Tegangan catu daya maksimum  5  VOLT
  • Tegangan input maksimum 5,5 VOLT
  • Tegangan output maksimum 3,4  VOLT
  • Tegangan logic "1" minimum  2  VOLT
  • Tegangan logic "0" minimum  0'8  VOLT
  • Arus masukkan  1 mA
  • Total dispasi daya  150 mA
  • Kemasan PDIP  24
                   IC 7489 biasa di gunakan pada rangkaian pemilih data dengan 8 masukkan dan 3 keluaran.


  3.  IC 74 C 922 N

                 Merupakan IC Encoder keypad matrics  4 x 4, karakteristiknya adalah sebagai berikut   :
  • Tegangan catu daya  3 - 15 VOLT
  • Tegangan output  TTL  dan  CMOS
  • Menghilangkan efek bounching dengan penambahan kapasitor
  • Data output  4  bit ( keypad 4 x 4 ) dan 5 bit ( keypad 8 x 4 )
  • Total dispasi daya  150  mA
  • Kemasan  PDIP  18
                   IC 74 C 922 N biasa di gunakan sebagai rangkaian pengendali keypad 4 x 4 yang dapat di hubungkan dengan rangkaian digital lain atau mikrokontroler.


  4.  IC 7447 AN

               Merupakan IC converter dari BCD ke penampil 7 segment, IC 7447 AN di gunakan sebagai pengendali penampil segment common anoda, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  • Tegangan catu daya maksimum  7  VOLT
  • Tegangan input maksimum 5,5 VOLT
  • Tegangan output maksimum 30  VOLT
  • Tegangan logic "1" minimum  2  VOLT
  • Tegangan logic "0" minimum  0'8  VOLT
  • Tegangan keluaran  bersifat aktif low
  • Total dispasi daya  40 mA
  • Kemasan PDIP  16
                   IC 7447 AN biasa digunakan sebagai pengendali penmpil 7 segment tipe common anoda dengan keluarannya bersifat  aktif low.

  5.  IC 74 LS 02

                Merupakan IC digital yang memiliki empat buah gerbang NOR 2 inputan, karakteristiknya adalah sebagai berikut   :
  • Tegangan catu daya maksimum  7  VOLT
  • Tegangan input maksimum 5,5 VOLT
  • Terdiri dari 4 gerbang NOR 2 inputan
  • Tegangan logic "1" minimum  2  VOLT
  • Tegangan logic "0" minimum  0'8  VOLT
  • Kemasan PDIP  14
                     IC 74 LS 02 biasa digunakan pada rangkaian rangkaian digital menggunakan gerbang logica.

   6.  IC 74 LS 04

               Merupakan IC digital yang ber fungsi sebagai inverter, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  • Tegangan catu daya maksimum  7  VOLT
  • Tegangan input maksimum 5,5 VOLT
  • Terdiri dari 4 gerbang NOR 2 inputan
  • Tegangan logic "1" minimum  2  VOLT
  • Tegangan logic "0" minimum  0'8  VOLT
  • Kemasan PDIP  14
                     IC 74 LS 04 biasa digunakan pada rangkaian rangkaian digital yang menggunakan data gerbang logika.

   7.  IC 74 LS 245

                Merupakan IC digital transceiver 8 masukan yang berfungsi pada jalur komunikasi yang tidak sinkron, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  • Tegangan catu daya maksimum  7  VOLT
  • Tegangan input maksimum 5,5 VOLT
  • Tegangan logic "1" minimum  2  VOLT
  • Tegangan logic "0" minimum  0'8  VOLT
  • Kemasan PDIP  20
              Ic 74 LS 245 biasa di gunakan  untuk mengontrol jalur jalur data komunikasi yang tidak sinkron pada rangkaian digital.

  8.  IC 74 LS 138

              Merupakan IC digital decoder 8 masukkan menjadi 3 keluaran, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  • Tegangan catu daya maksimum  7  VOLT
  • Tegangan input maksimum 5,5 VOLT
  • Tegangan logic "1" minimum  2  VOLT
  • Tegangan logic "0" minimum  0'8  VOLT
  • Kemasan PDIP  16
                      Biasa di gunakan sebagai decoder memori dan system transmisi data.

     9.  IC 74 LS 10

                Merupakan IC digital 3 masukkan positif dengan gerbang logika NAND, karakteristiknya adalah sebagai berikut   :
  • Tegangan catu daya maksimum  7  VOLT
  • Tegangan input maksimum 5,5 VOLT
  • Terdiri dari 4 gerbang NOR 2 inputan
  • Tegangan logic "1" minimum  2  VOLT
  • Tegangan logic "0" minimum  0'8  VOLT
  • Kemasan PDIP  14
                     Biasa di gunakan untuk menghasilkan keluaran digital dengan gerbang logika NAND.
   10.  IC 74 LS 20

                 Merupakan IC digital gerbang logika NAND dengan 4 masukkan, karakteristiknya adalah sebagai berikut   :
  • Tegangan catu daya maksimum  7  VOLT
  • Tegangan input maksimum 5,5 VOLT
  • Terdiri dari 4 gerbang NOR 2 inputan
  • Tegangan logic "1" minimum  2  VOLT
  • Tegangan logic "0" minimum  0'8  VOLT
  • Kemasan PDIP  14
                       Biasa di gunakan untuk menghasilkan keluaran digital dengan gerbang logika NAND.

    11.  IC 74 LS 30

                 Merupakan IC digital gerbang logika NAND dengan 8 masukkan positif, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  • Tegangan catu daya maksimum  7  VOLT
  • Tegangan input maksimum 5,5 VOLT
  • Terdiri dari 4 gerbang NOR 2 inputan
  • Tegangan logic "1" minimum  2  VOLT
  • Tegangan logic "0" minimum  0'8  VOLT
  • Kemasan PDIP  14
                      Biasa di gunakan untuk menghasilkan keluaran digital dengan gerbang logika NAND.

           12.  IC 74 LS 86

                      Merupakan IC digital gernag logika OR 2 masukkan dalam sebuah IC terdapat 4 gerbang logika OR, karakteristiknya adalah sebagai berikut   :
  • Tegangan catu daya maksimum  7  VOLT
  • Tegangan input maksimum 5,5 VOLT
  • Terdiri dari 4 gerbang NOR 2 inputan
  • Tegangan logic "1" minimum  2  VOLT
  • Tegangan logic "0" minimum  0'8  VOLT
  • Kemasan PDIP  14
                     Biasa di gunakan untuk menghasilkan keluaran digital dengan gerbang logika OR.

             13.  IC 74 LS 08

                    Merupakan IC digital gerbang logika AND 2 masukkan dalam sebuah IC terdapat 4 gerbang logika AND, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
     
  • Tegangan catu daya maksimum  7  VOLT
  • Tegangan input maksimum 5,5 VOLT
  • Terdiri dari 4 gerbang NOR 2 inputan
  • Tegangan logic "1" minimum  2  VOLT
  • Tegangan logic "0" minimum  0'8  VOLT
  • Kemasan PDIP  14
                   Biasa di gunakan untuk mmenghasilkan keluaran digital dengan gerbang logika AND.

      14.  IC 74 LS 92

                Merupakan IC digital pencacah modul no.12, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  • Tegangan catu daya maksimum  7  VOLT
  • Tegangan input maksimum 5,5 VOLT
  • Terdiri dari 4 gerbang NOR 2 inputan
  • Tegangan logic "1" minimum  2  VOLT
  • Tegangan logic "0" minimum  0'8  VOLT
  • Kemasan PDIP  14
                       Biasa di gunakan pada rangkaian penghitung detik, rangkaian jam digital dan masukkan pada rangkaian pengendali 7 segment.

   15.  IC 74 LS 165

                Merupakan IC  digital 8 bit parallel dengan keluaran shift register, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  • Tegangan catu daya maksimum  7  VOLT
  • Tegangan input maksimum 5,5 VOLT
  • Tegangan logic "1" minimum  2  VOLT
  • Tegangan logic "0" minimum  0'8  VOLT
  • Kemasan PDIP  16
                      Biasanya di gunakan untuk mengkonversi data parallel menjadi seria

Transistor

TRANSISTOR BAB 3

  • FET  ( Field Effect Transistor )
            Adapun jenis dari FET adalah sebagai berikut  :
  • 2 N 3819


               M
erupakan transistor tipe FET N - Channel yang dapat bekerja pada frekuensi tinggi ( 450 Mhz ) transistor jenis FET dgunakan sebagai penguat frekuensi pada rangkaian pemancar radio dan mixer audio, penguat arus pada rangkaian catu daya, serta penguat frekuensi sangat tinggi ( VHF ), Karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  1. Tegangan maksimum drain - gate ( VDG ) 25 VOLT
  2. Tegangan maksimum gate - source ( VGS ) -25 VOLT
  3. Arus drain ( Idm ) 50 mA
  4. Dispasi daya maksimum  250 mW
  5. Kemasan  TO - 92
                Biasa di gunakan sebagai penguat frekuensi radio dan mixer audio.


  • 2 N 4093


               M
erupakan transistor tipe JFET N - Channel, Karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  1. Tegangan maksimum drain - gate ( VDG ) 40 VOLT
  2. Tegangan maksimum gate - source ( VGS ) -40 VOLT
  3. Tegangan maksimum drain - source ( VDS ) 40 VOLT
  4. Arus drain ( Idm ) 30 mA
  5. Dispasi daya maksimum  360 mW
  6. Kemasan  TO - 18
                Biasa di gunakan pada rangkaian power supply linier.

  • 3 N 201


               M
erupakan transistor tipe dual gate N - Channel MOFSET , Karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  1. Tegangan maksimum drain - gate ( VDG ) 20 VOLT
  2. Tegangan maksimum gate - source ( VGS ) -5 VOLT
  3. Tegangan maksimum drain - source ( VDS ) 25 VOLT
  4. Arus drain ( Idm ) 50 mA  DC
  5. Dispasi daya maksimum  360 mW
  6. Kemasan  TO - 72
            Biasa di gunakan pada rangkaian penguat frekuensi yang sangat tinggi (VHF ).

  • IRF 330


               M
erupakan transistor tipe N - Channel MOFSET, Karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  1. Tegangan maksimum drain - gate ( VDG ) 400 VOLT
  2. Tegangan maksimum gate - source ( VGS ) -20 VOLT
  3. Tegangan maksimum drain - source ( VDS ) 400 VOLT
  4. Arus drain ( Idm ) 22 Ampere DC
  5. Dispasi daya maksimum  360 mW
  6. Kemasan  TO - 3
                Biasa di gunakan pada rangkaian power supply atau penguat arus.

  • IRF 840


               M
erupakan transistor tipe N - Channel power MOFSET, Karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
  1. Tegangan maksimum drain - gate ( VDG ) 500 VOLT
  2. Tegangan maksimum gate - source ( VGS ) -20 VOLT
  3. Tegangan maksimum drain - source ( VDS ) 500 VOLT
  4. Arus drain ( Idm ) 8 Ampere DC
  5. Dispasi daya maksimum  360 mW
  6. Kemasan  TO - 220
                Biasa di gunakan pada rangkaian power supply atau rangkaian swicthing.


TRANSISTOR BAB 2

PNP (Positif - Negatif - Positif)

         Ada beberapa jenis PNP di antaranya adalah  :
  • 9012




                 Merupakan jenis transistor penguat 1 watt, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
    1. Tegangan maksimum kolektor- emitor ( Vce )  -20 VOLT
    2. tegangan maksimum kolektor - basis ( Vcb )  - 40 VOLT
    3. Tegangan maksimum emitor - basis ( Veb )  -5 VOLT
    4. Dispasi daya  625  mW
    5. Arus kolektor konstan -500 mA
    6. Kemasan  TO - 92
                  Biasa di gunakan pada rangkaian pemancar radio.
    • BD 140

                   Merupakan jenis transistor silikon PNP, karakteristiknya Adalah sebagai berikut:
    1. Tegangan Maksimum kolektor- emitor (VCE) -80 VOLT
    2. tegangan Maksimum kolektor - dasar (Vcb) - 80 VOLT
    3. Tegangan Maksimum emitor - dasar (Veb) -5 VOLT
    4. Dispasi Daya 12,5 mW
    5. Arus kolektor Konstan -1,5 Ampere
    6. Kemasan SOT - 32
                  Biasa di gunakan pada penguat sinyal dan pengendali sinyal audio.
    • TIP 147



           Merupakan jenis transistor daya PNP dengan konfigurasi darlington, karakteristiknya Adalah  sebagai berikut:
      1. Tegangan Maksimum kolektor- emitor (VCE) -100 VOLT
      2. tegangan Maksimum kolektor - dasar (Vcb) - 100 VOLT
      3. Tegangan Maksimum emitor - dasar (Veb) -5 VOLT
      4. Dispasi Daya 125 Watt
      5. Arus kolektor Konstan -10 Ampere
      6. Kemasan TO - 3P
                                 Biasa di gunakan pada rangkaian power supply, rangkaian swicthing kecepatan tinggi, rangkaian pengendali motor DC, rangkaian pengendali solenoid, rangkaian pengendali relay, rangkaian pengendali regulator swicthing dan rangkaian penguat audio. 

      • TIP 32


                   
       Merupakan jenis transistor swicthing linier daya sedang, karakteristiknya Adalah sebagai berikut:
      1. Tegangan Maksimum kolektor- emitor (VCE) -40 VOLT
      2. tegangan Maksimum kolektor - dasar (Vcb) - 40 VOLT
      3. Tegangan Maksimum emitor - dasar (Veb) -5 VOLT
      4. Dispasi Daya 40 Watt
      5. Arus kolektor Konstan -3 Ampere
      6. Kemasan TO - 220
                   Biasa di gunakan pada rangkaian power supply, rangkaian swicthing kecepatan tinggi, rangkaian pengendali motor DC, rangkaian pengendali solenoid, rangkaian pengendali relay, rangkaian pengendali regulator swicthing dan rangkaian penguat audio. 


      • 2 N 3906


                   
       Merupakan jenis transistor swicthing PNP, karakteristiknya Adalah sebagai berikut:
      1. Tegangan Maksimum kolektor- emitor (VCE) -40 VOLT
      2. tegangan Maksimum kolektor - dasar (Vcb) - 40 VOLT
      3. Tegangan Maksimum emitor - dasar (Veb) -6 VOLT
      4. Dispasi Daya 500 Watt
      5. Arus kolektor Konstan -200 mA
      6. Kemasan TO - 92
                   Biasa di gunakan pada rangkaian swicthing kecepatan tinggi.


      • TIP 127


                   
       Merupakan jenis transistor swicthing linier daya sedang, karakteristiknya Adalah sebagai berikut:
      1. Tegangan Maksimum kolektor- emitor (VCE) 100 VOLT
      2. tegangan Maksimum kolektor - dasar (Vcb) 100 VOLT
      3. Tegangan Maksimum emitor - dasar (Veb) 5 VOLT
      4. Dispasi Daya 65 Watt
      5. Arus kolektor Konstan 5 Ampere
      6. Kemasan TO - 220
                   Biasa di gunakan pada rangkaian power supply, rangkaian swicthing kecepatan tinggi, rangkaian pengendali motor DC, rangkaian pengendali solenoid, rangkaian pengendali relay, rangkaian pengendali regulator swicthing dan rangkaian penguat audio. 


      • BC 638


                   
       Merupakan jenis transistor daya sedang, karakteristiknya Adalah sebagai berikut:
      1. Tegangan Maksimum kolektor- emitor (VCE) 100 VOLT
      2. tegangan Maksimum kolektor - dasar (Vcb) -100 VOLT
      3. Tegangan Maksimum emitor - dasar (Veb) 5 VOLT
      4. Dispasi Daya 65 Watt
      5. Arus kolektor Konstan 5 Ampere
      6. Kemasan TO - 92
                   Biasa di gunakan pada rangkaian power supply, rangkaian swicthing kecepatan tinggi, rangkaian pengendali motor DC, rangkaian pengendali solenoid, rangkaian pengendali relay, rangkaian pengendali regulator swicthing dan rangkaian penguat audio. 


      • TIP 42 C



                   
       Merupakan jenis transistor swicthing linier daya sedang, karakteristiknya Adalah sebagai berikut:
      1. Tegangan Maksimum kolektor- emitor (VCE) -100 VOLT
      2. tegangan Maksimum kolektor - dasar (Vcb) - 100 VOLT
      3. Tegangan Maksimum emitor - dasar (Veb) -5 VOLT
      4. Dispasi Daya 65 Watt
      5. Arus kolektor Konstan -6 Ampere
      6. Kemasan TO - 220
                   Biasa di gunakan pada rangkaian power supply, rangkaian swicthing kecepatan tinggi, rangkaian pengendali motor DC, rangkaian pengendali solenoid, rangkaian pengendali relay, rangkaian pengendali regulator swicthing dan rangkaian penguat audio. 


      • 2 N 2907 A


                   
       Merupakan jenis transistor PNP daya sedang, karakteristiknya Adalah sebagai berikut:
      1. Tegangan Maksimum kolektor- emitor (VCE) -60 VOLT
      2. tegangan Maksimum kolektor - dasar (Vcb) - 600 VOLT
      3. Tegangan Maksimum emitor - dasar (Veb) -5 VOLT
      4. Dispasi Daya 400 mW
      5. Arus kolektor Konstan -600 Ampere
      6. Kemasan TO - 18
                   Biasa di gunakan pada rangkaian power supply, rangkaian swicthing kecepatan tinggi, rangkaian pengendali motor DC, rangkaian pengendali solenoid, rangkaian pengendali relay, rangkaian pengendali regulator swicthing dan rangkaian penguat audio. 

      • BC 177


                   
       Merupakan jenis transistor PNP daya rendah, karakteristiknya Adalah sebagai berikut:
      1. Tegangan Maksimum kolektor- emitor (VCE) -50 VOLT
      2. tegangan Maksimum kolektor - dasar (Vcb) - 45 VOLT
      3. Tegangan Maksimum emitor - dasar (Veb) -5 VOLT
      4. Dispasi Daya 300 mW
      5. Arus kolektor Konstan -100 Ampere
      6. Kemasan TO - 18
                   Biasa di gunakan pada penerima video untuk televisi.


      TRANSISTOR BAB 1

      TRANSISTOR

                       TRANSISTOR   Merupakan komponen elektronika pertama yang mengantarkan dunia elektronika klasik menuju elektronika modern. Umumnya, transistor berfungsi sebagai sakelar dan komponen penguat tegangan atau arus listrik. Adapun jenis dan fungsi transistor adalah sebagai berikut  :

      •  ( BJT )  Bipolar Junction Transistor
                        Transistor jenis ini memiliki 2 dioda yang kutub positif atau kutub negatifnya berhimpit, serta memiliki 3 terminal yaitu Emiter ( E ), Kolektor ( C ) dan Basis ( B ). Umumnya transistor jenis BJT digunakan sebagai sakelar elektronik kecepatan tinggi, penguat arus pada rangkaian catu daya, penguat frekuensi audio, pengendali motor DC ( H - Bridge ), pengendali solenoid, pengendali relay, penguat pada regulator swicthing dan penguat pada rangkaian pemancar sinyal.

                                   Adapun jenis dari BJT sendiri adalah sebagai berikut  :
      1. NPN ( Negative - Positif - Negative ) 
                    Ada beberapa macam NPN sebagai berikut  :
      • BC 547

                    Merupakan transistor NPN jenis penguat standar dan swicth yang hanya memerlukan arus kolektor sebesar  300  mA, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
      1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) 45 VOLT
      2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  50 VOLT
      3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) 6 VOLT
      4. Arus kolektor konstan  500 mA
      5. Kemasan  TO - 92
                      Biasanya si gunakan pada rangkaian switching dan rangkaian penguat tegangan. 
      • TIP  122

                       Merupakan transistor daya NPN dengan konfigurasi darlington. Karakteristiknya adalah sebagai berikut   :

      1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) 100 VOLT
      2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  5 VOLT
      3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) 6 VOLT
      4. Arus kolektor konstan  500 mA
      5. Kemasan  TO - 92
                      Biasanya si gunakan pada rangkaian switching dan rangkaian power supply linier.
      • C 1815  
                       Merupakan transistor NPN jenis Eptaxial planer dan hanya memerlukan arus kolektor sebesar  150  mA, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :

      1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) 50 VOLT
      2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  60 VOLT
      3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) 5 VOLT
      4. Arus kolektor konstan  150 mA
      5. Kemasan  TO - 92
                      Biasanya si gunakan sebagai penguat frekuensi audio.
      •   9013
                        Merupakan transistor NPN jenis silikon transistor, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
      1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) 25 VOLT
      2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  45 VOLT
      3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) 5 VOLT
      4. Arus kolektor konstan  500 mA
      5. Kemasan  TO - 92
                           biasanya di gunakan pada rangkaian penguat dan rangkaian pengendali motor DC.
      •    BD  139
                           Merupakan transistor NPN jenis silikon transistor, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
      1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) 80 VOLT
      2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  80 VOLT
      3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) 5 VOLT
      4. Arus kolektor konstan  1.500 mA
      5. Kemasan  TO - 126
                           biasanya di gunakan pada rangkaian power supply, rangkaian swicthing kecepatan tinggi, rangkaian pengendali motor DC, rangkaian pengendali solenoid, rangkaian pengendali relay,rangkaian penguat audio dan rangkaian regulator swicthing.
      •   BC 108
                      Merupakan transistor NPN jenis universal, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
      1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) 20 VOLT
      2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  30 VOLT
      3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) 5 VOLT
      4. Arus kolektor konstan  100 mA
      5. Kemasan  TO - 18
                      Biasanya si gunakan pada rangkaian switching dan rangkaian penguat. 
      • 2 N 2222
                     Merupakan transistor NPN jenis swicthing, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
      1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) 30 VOLT
      2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  60 VOLT
      3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) 5 VOLT
      4. Arus kolektor konstan  800 mA
      5. Kemasan  TO - 18
                      Biasanya si gunakan pada rangkaian switching dan rangkaian penguat linier. 
      •   TIP 41 C
      Merupakan transistor NPN jenis silikon transistor, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
      1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) 100 VOLT
      2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  100 VOLT
      3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) 5 VOLT
      4. Arus kolektor konstan 6 Ampere
      5. Kemasan  TO - 220
                           biasanya di gunakan pada rangkaian power supply, rangkaian swicthing kecepatan tinggi, rangkaian pengendali motor DC, rangkaian pengendali solenoid, rangkaian pengendali relay,rangkaian penguat audio dan rangkaian regulator swicthing.
      •   TIP 121
       Merupakan transistor NPN jenis silikon transistor, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
      1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) 80 VOLT
      2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  80 VOLT
      3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) 5 VOLT
      4. Arus kolektor konstan  1.500 mA
      5. Kemasan  TO - 126
                           biasanya di gunakan pada rangkaian power supply, rangkaian swicthing kecepatan tinggi, rangkaian pengendali motor DC, rangkaian pengendali solenoid, rangkaian pengendali relay,rangkaian penguat audio dan rangkaian regulator swicthing.
      • 2 N 3055
       Merupakan transistor NPN jenis  transistor daya, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
      1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) 60 VOLT
      2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  100 VOLT
      3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) 7 VOLT
      4. Arus kolektor konstan  15 Ampere
      5. Dispasi daya  125 Watt
      6. Kemasan  TO - 3
                           biasanya di gunakan pada rangkaian power supply, rangkaian swicthing kecepatan tinggi, rangkaian pengendali motor DC, rangkaian pengendali solenoid, rangkaian pengendali relay,rangkaian penguat audio dan rangkaian regulator swicthing.
      • BC 337
       Merupakan transistor NPN jenis  penguat standar dan swicthing, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
      1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) 45 VOLT
      2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  50 VOLT
      3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) 5 VOLT
      4. Arus kolektor konstan  1 Ampere
      5. Dispasi daya  625 Watt
      6. Kemasan  TO - 92
                           biasanya di gunakan pada rangkaian power supply, rangkaian swicthing kecepatan tinggi, rangkaian pengendali motor DC, rangkaian pengendali solenoid, rangkaian pengendali relay,rangkaian penguat audio dan rangkaian regulator swicthing.
      •   TIP 31
       Merupakan transistor NPN jenis epitaxial silikon transistor, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
      1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) 40 VOLT
      2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  40 VOLT
      3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) 5 VOLT
      4. Arus kolektor konstan  3 mA
      5.  Dispasi daya  40 Watt
      6. Kemasan  TO - 220
                           biasanya di gunakan pada rangkaian power supply, rangkaian swicthing kecepatan tinggi, rangkaian pengendali motor DC, rangkaian pengendali solenoid, rangkaian pengendali relay,rangkaian penguat audio dan rangkaian regulator swicthing.
      • TIP 2955
                     Merupakan transistor NPN jenis  daya negatif yang biasa di gunakan bersama transistor TIP 3055, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
      1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) - 70 VOLT
      2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb ) - 100 VOLT
      3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) - 7 VOLT
      4. Arus kolektor konstan  15 Ampere
      5. Dispasi daya  90 Watt
      6. Kemasan  SOT - 93
                        Biasa digunakan pada rangkaian power supply dan rangkaian penguat arus.
      •  TIP 3055
                    Merupakan transistor NPN jenis  daya positif yang biasa di gunakan bersama transistor TIP 2955, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
      1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce )60 VOLT
      2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  100 VOLT
      3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb )  7 VOLT
      4. Arus kolektor konstan  15 Ampere
      5. Dispasi daya  90 Watt
      6. Kemasan  SOT - 93
                        Biasa digunakan pada rangkaian power supply dan rangkaian penguat arus.
      •  BC 109

                    Merupakan transistor NPN jenis  penguat standar dan swicthing, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
      1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) 20 VOLT
      2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  30 VOLT
      3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) 5 VOLT
      4. Arus kolektor konstan  100 mA
      5. Dispasi daya  300 Watt
      6. Kemasan  TO - 19
                           biasanya di gunakan pada rangkaian power supply, rangkaian swicthing kecepatan tinggi, rangkaian pengendali motor DC, rangkaian pengendali solenoid, rangkaian pengendali relay,rangkaian penguat audio dan rangkaian regulator swicthing.
      •  BC 549
                      Merupakan transistor NPN jenis  swicthing, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
      1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) 30 VOLT
      2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  30 VOLT
      3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) 5 VOLT
      4. Arus kolektor konstan  100 mA
      5. Dispasi daya  500 Watt
      6. Kemasan  TO - 92
                           biasanya di gunakan pada rangkaian power supply, rangkaian swicthing kecepatan tinggi, rangkaian pengendali motor DC, rangkaian pengendali solenoid, rangkaian pengendali relay,rangkaian penguat audio dan rangkaian regulator swicthing.
      •    BC 107
                   Merupakan transistor NPN jenis  penguat standar dan swicthing, karakteristiknya adalah sebagai berikut  :
      1. Tegangan maksimum kolektor - Emiter ( Vce ) 45 VOLT
      2. Tegangan maksimum kolektor - Basis ( Vcb )  50 VOLT
      3. Tegangan maksimum Emiter - Basis ( Veb ) 6 VOLT
      4. Arus kolektor konstan  100 mA
      5. Dispasi daya  300 Watt
      6. Kemasan  TO - 18
                           biasanya di gunakan pada rangkaian power supply, rangkaian swicthing kecepatan tinggi, rangkaian pengendali motor DC, rangkaian pengendali solenoid, rangkaian pengendali relay,rangkaian penguat audio dan rangkaian regulator swicthing.